Senin, 19 November 2012

Pergeseran Kesetimbangan Kimia


Pergeseran Kesetimbangan
  1. Asas Le Chatelier
Pada dasarnya, suatu reaksi kesetimbangan dapat digeser ke arah yang kita kehendaki dengan
cara mengubah konsentrasi salah satu zat, dengan mengubah suhu, dan dengan mengubah tekanan atau volume gas. Seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor luar tersebut terhadap kesetimbangan, dapat diramalkan berdasarkan pemahaman terhadap azas Le Chatelier yang dikemukakan oleh Henry Louis Le Chatelier (1850-1936) berikut:
“Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan aksi (tindakan) tertentu, maka sistem itu akan berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi tersebut akan menjadi sekecil mungkin”.

  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan
a.       Perubahan konsentrasi
-       Jika salah satu konsentrasi zat diperbesar, reaksi akan bergeser dari arah
zat tersebut
-       Jika salah satu konsentrasi zat diperkecil, reaksi akan bergeser ke arah zat tersebut
-       Bila zat diencerkan dengan menambah air pada sistem, maka kesetimbangan bergeser pada jumlah molekul terbanyak.
b.      Perubahan tekanan atau volume
-        Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), reaksi akan bergeser ke arah jumlah mol gas yang lebih kecil
-       Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), reaksi akan bergeser ke arah umlah mol gas yang lebih besar
c.       Perubahan suhu
-       Jika suhu dinaikkan, reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm
-        Jika suhu diturunkan, reaksi akan bergeser ke arah reaksi eksoterm
d.      Katalisator
Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap). Suatu katalis akan mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi.
Kehadiran katalis akan menurunkan energi pengaktifan baik untuk reaksi maju maupun
untuk reaksi balik, sehingga keduanya mempunyai laju yang lebih besar

Reaksi Reversible dan Ireversible


Berdasarkan arahnya, reaksi dapat dibedakan menjadi reaksi berkesudahan (irreversible/ satu arah) dan reaksi dapat balik (reversibel/ dua arah). Pada reaksi berkesudahan, hasil reaksi tidak dapat diubah lagi menjadi zat pereaksi. Misalnya, pada reaksi pembakaran kayu atau proses pengkaratan besi. Abu atau arang hasil pembakaran tidak dapat diubah kembali menjadi kayu seperti semula. Di lain pihak, ada reaksi dapat balik, yaitu reaksi yang berlangsung dalam dua arah. Artinya, zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi.
Reaksi kimia yang dapat balik (zat-zat produk dapat kembali menjadi zat-zat semula) disebut reaksi reversibel.
Ciri-ciri kesetimbangan dinamis adalah:
  1. Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan
  2.  Terjadi pada ruang tertutup, suhu, dan tekanan tetap
  3.  Kecepatan reaksi ke arah produk (hasil reaksi) sama dengan kecepatan reaksi ke
arah reaktan (zat-zat pereaksi)
  1. Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat dilihat, tetapi
terjadi perubahan mikroskopis, yaitu perubahan tingkat partikel (tidak dapat
dilihat).
  1. Setiap komponen tetap ada.